KULIAH UMUM AKPAR NHI BANDUNG OLEH ZITA ANJANI (UTUSAN KHUSUS KEPRESIDENAN REPUBLIK INDONESIA BIDANG PARIWISATA)

Hari Kamis, 11 September 2025 merupakan hari istimewa bagi Akademi Pariwisata NHI Bandung. Pada hari tersebut, kampus menerima kunjungan sekaligus kuliah umum dari Utusan Kepresidenan Republik Indonesia Bidang Pariwisata yaitu Ibu Zita Anjadi, S.Sos., M.Sc dengan tema ”Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Potensi Pariwisata Di Kabupaten Bandung Barat”.
Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut kedatangan Ibu Zita Anjadi dan rombongan. Ibu Zita Anjani didampingi oleh ajudan, asisten pribadi, protokol dan media yang meliput. Sedangkan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat diwakili oleh Kabid Pengambangan Ekonomi Kreatif yaitu Bapak Edo Endrawan beserta tim. Rombongan tiba di kampus Akpar NHI Bandung pada jam 10.30 WIB dengan disambut oleh Tari Genjring Party. Tarian ini merupakan tarian khas dari daerah Subang yang sering digunakan sebagai tari penyambutan atau tarian yang dibawakan pada perayaan dan acara-acara sukacita seperti hajatan di daerah Jawa Barat. Tarian menceritakan tentang keceriaan dan kegembiraan,. Tarian ini juga menggambarkan antusiasme dan semangat anak-anak atau orang dewasa dengan gerakan yang lincah dan energik. Setelah dilakukan pengalungan bunga oleh Bapak Plt. Direktur AKPAR NHI Bandung yaitu Bapak Yayan Sugiarto, S.E., M.M., dan diterima oleh jajaran manajemen AKPAR NHI Bandung, ibu Zita menuju ruang kuliah umum.
Dalam materi kuliah umum yang berjudul ”Membangun Resiliensi Pariwisata Di Era Disrupsi: Ketahanan, Adaptasi Dan Inovasi”, menurut Ibu Zita Anjadi, pariwisata penting bagi Indonesia karena memiliki kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 4.06% pada tahun 2023. Selain itu data tahun 2024, devisa negara dari sektor pariwisata bernilai US$ 16,71 Miliar. Dalam menyerap tenaga kerja, pariwisata juga berhasil menyerap tenaga kerja sampai dengan 12,2 juta tenaga kerja. Hal tersebut menjadi bukti bahwa pariwisata memiliki andil besar bagi bangsa ini.
Sesuai Visi Misi Presiden Republik Indonesia, Asta Cita diterjemahkan bahwa pariwisata berperan dalam mengentaskan kemiskinan, memperkuat pertumbuhan ekonomi dan berdaya saing global. Namun pariwisata di era disrupsi ini memiliki berbagai tantangan besar, sehingga pariwisata harus memiliki resiliensi yakni kemampuan berdapatasi atau bertahan dari destinasi dan industri pariwisata berupa; 1) mampu bertahan saat krisis, 2) mampu beradaptasi dengan perubahan, 3) mampu berinovasi menciptakan peluang baru. Resiliensi memiliki 4 dimensi yakni, ekonomi, sosial, lingkungan, sosial, kelembagaan. Dari sisi ekonomi, resiliensi berupa diversifikasi produk, UMKM pariwisata, pasar domestik. Resiliensi sosial belandaskan community based tourism dan kearifan lokal. Resiliensi lingkungan berupa green tourism dan carryng capacity. Dan resileinsi kelembagaan berupa kebijakan mitigasi, tata Kelola pentahelix serta regulasi digital.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dihadapan para mahasiswa, Ibu Zita Anjani menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peluang sebagai calon game changer. Selain itu juga dapat berperan sebagai tourism startup founder bahkan sebagai generasi yang mumpuni dalam penguasaan teknologi dapat menjadi content creator destinasi. Untuk itu para mahasiswa diharapkan memiliki skill dalam literasi digital, soft skills hospitality, komunikasi lintas budaya, kemampuan leadership dan sustainability mindset.
Kuliah umum diikuti mahasiswa-mahasiswa AKPAR NHI Bandung dengan antusias. Para mahasiswa/I menyimak dan berperan aktif dalam tanya jawab. Acara ditutup dengan makan siang dan ramah tamah. Dalam jamuan makan siang, ditampilkan produk-produk hasil karya mahasiswa AKPAR NHI Bandung dari UKM Nafro Kitchen, Nafro Pastry dan Baringopi.
